· Bentuk
Aljabar
Bentuk Aljabar merupakan bentuk operasi atau pengerjaan
hitung yang terdiri dari satu atau beberapa suku yang melibatkan peubah atau
variabel.
Unsur-unsur bentuk aljabar:
Variabel : lambang pada bentuk aljabar yang dinyatakan
dengan huruf kecil
Koefisien : lambang [bilangan] yang memuat suatu variabel
Konstanta : bilangan yang tidak memuat suatu variabel
Faktor : bagian dari suatu hasil kali
Suku : bagian dari bentuk aljabar yang dipisahkan oleh operasi hitung, yaitu:
Suku Sejenis adalah suku-suku dalam bentuk aljabar yang
mempunyai variabel yang sama, sehingga dapat dijumlahkan atau dikurangkan.
Suku Tak Sejenis adalah suku-suku dalam bentuk aljabar yang
mempunyai variabel yang berbeda.
· Operasi
bentuk aljabar
Operasi penjumlahan
dan pengurangan
Operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar hanya
dapat dilakukan pada suku yang sejenis, dengan cara mengoperasikannya pada
konstantanya.
Contoh:
1. 4a + 2a = [4 +
2] a = 6a
2. 5m + 3m = [5 +
3] m = 8m
3. 8x - 2x = [8 -
2] x = 6x
4. 3p - 2p = [3
-2]p = 1p = p
5. -5r + 3r = [-5 +
3]r = -2r
6. 5r - 2r + 4r =
[5 - 2 + 4]r = 7r
7. -7r + 4p + 5r +
2p = [-7 + 5] r + [4 + 2]p
= -2r + 6p
8. [3x - 2y] - [x -
3y] = 3x - 2y - x - 3y
= [3 - 1] x
+ [-2 - 3]y
= 3x - x - 2y - 3y
= 2x + [-5]y
= 2x - 5y
Operasi perkalian
Ingat kembali bahwa pada operasi perkalian bilangan bulat
terdapat sifat distributif pada penjumlahan dan pengurangan, yaitu a(b + c)= ab
+ ac , dan a(b – c) = ab – ac. Pada operasi perkalian bentuk aljabar sifat
tersebut juga berlaku.
Perkalian antara
konstanta dengan bentuk aljabar
Untuk melakukan operasi perkalian antara konstanta dengan
bentuk aljabar, dapat dilakukan dengan mudah, yaitu dengan mengalikan konstanta
tersebut dengan konstanta pada bentuk aljabar.
Perkalian antara dua
bentuk aljabar
Seperti pada perkalian antara konstanta dengan bentuk
aljabar, dalam perkalian dua bentuk aljabar berlaku juga sifat distributif.
Untuk suku yang sejenis, jika variabel dikalikan maka akan menjadi pangkat,
misal y x y = y2, sedangkan konstanta dikalikan seperti biasa. Untuk suku
yang tidak sejenis maka variabelnya akan dituliskan saja, dan konstanta
dikalikan seperti biasa.
Contoh:
1. [x + 5][x + 3] =
[x + 5]x + [x + 5]3
= x2 + 5x + 3x + 15
= x2 + 8x + 15
2. [2x + 4][3x + 1]
= [2x + 4]3x + [2x + 4]1
= 6x2 +
12x + 2x + 4
= 6x2 + 14x + 4
3. [x – 4][x + 1] =
[x – 4]x + [x – 4]1
= x2 – 4x + x – 4
= x2 – 3x – 4
4. [–3x + 2][x – 5]
= [–3x + 2]x + [–3x + 2][–5]
= –3x2 + 2x + 15x – 10
= –3x2 + 17x – 10
5. [x + 1][x + 2]
= x2 + 2x + x + 2
= x2 + 3x + 2
6. [x + 8][2x + 4]=
2x2 + 4x + 16x + 32
= 2x2 + 20x + 32
7. [x – 2][x + 5]
= x2 + 5x –2x –10
= x2 + 3x – 10
8. [3x + 4][x –8] =
3x2 – 24x + 4x – 32
= 3x2 – 20x – 32
Operasi pembagian
Operasi pembagian pada bentuk aljabar dilakukan dengan cara
membagi konstantanya seperti biasa, namun untuk variabelnya, dilihat dulu
koefisien dari kedua variabelnya, kemudian bagi masing-masing variabelnya
dengan koefisiennya.
Contoh:
1.) 2x : 2 = 2x / 2 = x
2.) 24x2 y + 12 xy2 : 4xy = 24x2 y /
4xy + 12xy2 / 4xy
=
6x + 3y
3.) 10r : 2r = 10r /
2r = 5
4.) ( 8p3 + 10p2 – 12 p ) : ( -2p
) = ( 8p3 + 10p2 – 12 p ) / ( -2p )
= 8p3 + 10p2 – 12
p / -2p
=
-4p2 – 5p + 6
Operasi perpangkatan
Sifat-sifat perpangkatan bilangan bulat berlaku juga pada
pemangkatan bentuk aljabar.
Contoh, tentukan koefisien dari:
a. x2 pada (2x – 5)2.
b. x2 pada (x – 3)5.
c. x3y pada (3x + 2y)4.
d. x2y2 pada (x + 2y)4.
e. a3 pada (4 – 2a)4.
Penyelesaian:
a. (2x – 5)2 = 1(2x)2(-5)0 + 2(2x)1(-5)1 +
1(2x)0(-5)2
= 1(4x2)(1) + 2(2x)(-5) + 1(1)(25)
= 4x2 – 20x + 25
Jadi, koefisien x2 adalah 4.
b. (x – 3)5 = 1(x)5(-3)0 + 5(x)4(-3)1 +
10(x)3(-3)2 + 10(x)2(-3)3 + 5(x)1(-3)4 + 1(x)0(-3)5
= 1(x5)(1) + 5(x4)(-3) + 10(x3)(9) + 10(x2)(-27) + 5(x)(81)
+ 1(1)(405)
= x5 – 15x4 + 90x3 – 270x2 +
405x + 243
Jadi, koefisien x2 adalah -270.
c. (3x + 2y)4 = 1(3x)4(2y)0 + 4(3x)3(2y)1 +
6(3x)2(2y)2 + 4(3x)1(2y)3 + 1(3x)0(2y)4
= 1(81x4)(1) + 4(27x3)(2y) + 6(9x2)(4y2) + 4(3x)1(8y3) +
1(1)(16y4)
= 81x4 + 216x3y + 216x2y2 + 96xy3 + 16y4
Jadi, koefisien x3y adalah 216.
d. (x + 2y)4 = 1(x)4(2y)0 + 4(x)3(2y)1 + 6(x)2(2y)2 +
4(x)1(2y)3 + 1(x)0(2y)4
= 1(x4)(1) + 4(x3)(2y) + 6(x2)(4y2) + 4(x)(8y3) + 1(1)(16y4)
= x4 + 8x32y + 24x24y2 + 32xy3 + 16y4
Jadi, koefisien x2y2 adalah 24.
e. (4 – 2a)4 = 1(4)4(-2a)0 + 4(4)3(-2a)1 +
6(4)2(-2a)2 + 4(4)1(-2a)3 + 1(4)0(-2a)4
= 1(256)(1) + 4(64)(-2a) + 6(16)(4a2) + 4(4)(-8a3) +
1(1)(16a4)
= 256 – 512a + 384a2 – 128a3 + 16a4
Jadi, koefisien a3 adalah -128.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar